Tema Peringatan Maulid tentang Bela NKRI, Menag: Relevan dan Kontekstual

By Admin

nusakini.com-- Spanduk besar membentang di Majelis Talim Al Afaf. Dengan huruf yang cukup besar dan jelas, spanduk itu mensyiarkan acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Persis di bagian tengah, tertulis sebuah tema "Kita Bela Negara Kesatuan Republik Indonesia". 

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi tema yang diangkat oleh Majelis Talim yang dipimpin oleh Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf. 

"Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sangat relevan dan memiliki tingkat urgensi tinggi dalam mensyiarkan pentingnya kesadaran bersama dalam menjaga negara tercinta ini," ucap Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Jumat (30/12). 

"Bela Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan tema yang semakin penting untuk kita hayati bersama dalam menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia," tambah Menag. 

Menurut Menag, masalah kehidupan mendatang semakin kompleks. Jumlah penduduk yang semakin banyak menjadikan tantangan kehidupan akan semakin kompetitif, serta persaingan semakin keras. Peran agama semakin relevan dalam menyikapi persoalan kehidupan ke depan. 

Untuk itu, sinergi baik antara pemerintah dengan ulama sangat diperlukan. Menyitir pesan Rasulullah, Menag mengatakan, "ada dua kelompok di tengah masyarakat, jika keduanya baik, maka insya Allah bangsa itu akan semakin baik. Sebaliknya, jika salah satu atau keduanya buruk, maka bangsa atau masyarakat itu juga bisa semakin buruk. Dua hal tersebut adalah ulama dan umara." 

Ulama, kata Menag, merupakan pewaris Nabi Muhammad. Tugas ulama, mengawal aqidah, beramal maruf nahi munkar, serta membina dan menjawab pertanyaan umat. Adapun umara atau pemerintah, bertugas membangun bangsa. "Peran ulama dan umara sangat besar dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang adil, sejahterah, dan makmur," terang Menag. 

Apalagi, lanjut Menag, Indonesia merupakan bangsa yang relegius. Para ulama selalu berjalanan beriringan dengan pemerintah. Ulama memberikan tausiah, peringatan kepada penyelenggara negara agar berjalan on the track dan sesuai dengan nilai-nilai agama. 

Senada dengan Menag, Panglima TNI, Gatot Nurmantyo mengajak masyarakat untuk menjadikan Bangsa Indonesia sebagai tolak ukur dunia dengan Islam yang Rahmatan lil 'alamin, seperti teladan Nabi Muhammad SAW. Caranya adalah dengan menegakan kebenaran dan meningkatkan silahturahmi.

Selain itu, mewakili Kapolri, Kepala Baintelkam Polri Lutfi Lubihanto mengajak masyarakat untuk berdoa agar Bangsa Indonesia menjadi bangsa yg besar, sejahtera, dan dilimpahi rahmat. 

Peringatan Maulid dihadiri ribuan umat Islam. Kegiatan ini diawali dengan Shalat Subuh berjamaah yang dilanjutkan dengan pembacaan maulid. Bersama habaib, ulama, dan tokoh masyarakat, ribuan umat mensenandungkan shalawat Nabi. 

Usai pembacaan Maulid, acara dilanjutkan dengan mendengarkan hikmah Maulid oleh Kyai Abd Rasyid Abdullah Safii, Syeh Muhri Asanah Rasyid (Syuriah), Al Habib Ahmad Bin Abdullah Al Fath.(p/ab)